Semua
orang pasti mempunyai tujuan. Tujuan orang berbeda-beda, tingkatan tujuan orang
juga berbeda-beda. Tujuan bisa dibilang adalah hasil akhir dari apa yang kita
rencanakan dan upayakan. Cara yang ditempuh juga berbeda-beda, walaupun
hasilnya semua orang adalah sama, yaitu “Kebahagiaan”. Kebahagian yang dimaksud setiap orang
berbeda-beda, banyak dari kita mendambakan harta merupakan kunci dari
kebahagian. Itu tidak salah, bahkan di bayak pepatah agar kita bekerja lebih
keras, untuk mendapatkan harta. Tetapi niat atau tujuan akhrinya inilah yang
akan membedakan siapa diri kita. Harta memang merupakan jalan untuk bahagia
secara finansial, yang akan diikuti bahagia sosial dan bahagia yang lain.
Kalau
menurut saya ada beberapa tingkatan tujuan hidup. Pertama, jika kita masih
mendambakan harta yang bisa membahagiakan diri kita sendiri, itu merupakan
tujuan hidup yang paling rendah. Harta menurut tingkatan ini bisa memuaskan
diri, dengan harta semua bisa dicapai, dengan harta bisa menjadi tenang dan
bahagia. Pada tujuan tingkatan ini manusia, akan mencari harta
sebanyak-banyaknya, hingga dia merasa tenang setelah target harta tercapai. Pada
tingkatan ini, sifat sombong yang akan selalu muncul, pencitraannya adalah
nomor wahid. Kemanapun orang ini, akan menampilkan hartanya agar di pandang
orang lain. Jika tidak tercapai, pada tingkatan ini banyak yang mengalami putus
asa, hingga akhirnya akan berakibat buruk. Keburukan yang terjadi bisa saja menghalalkan
segala cara untuk mencari harta, agar bisa tenang. Termasuk kerja dengan
cara-cara kotor, mencuri hingga korupsi, dsb.
Pada
tingakatan kedua, mencari harta untuk tujuan menyenangkan orang lain. Pada
tingatan ini , lebih baik, karena akibat yang ditimbulkan sedikit lebih baik,
tetapi masih juga bisa berakibat fatal. Orang pada tingkatan ini akan berobsesi
untuk mendapatkan harta untuk keluarganya, untuk masyarakat agar orang-orang disekitarnya bahagia dengan
harta yang dicarinya. Akan berakibat baik, jika dia mengingat harta ini untuk
kesenangan orang lain, maka akan mencari dengan jalan yang benar. Tetapi akan
berakibat buruk, jika dalam pikirannya selalu kawatir jika keluarganya tidak
kaya, maka jalan menghalalkan segala cara pun terjadi, akibatanya juga bisa
dibayangkan.
Tingkatan
yang ketiga, mencari harta untuk beribadah kepada TuhanNYA. Pada tingkatan ini
orang akan sangat sadar jika harta yang dicarinya harus benar-benar bersih, sangat
hati-hati dalam mencarinya, karena hanya untuk beribadah. Pada tingkatan ini
biasanya orang sudah sangat matang dalam berfikir, sehingga walaupun hartanya
untuk beribadah, tetapi dia tidak akan melupakan keluarga dan orang-orang
disekitarnya, dia akan sangat peduli terhadap orang lain.
Semoga kita menjadi
tingkatan yang ketiga dalam mencari harta. Harta hanya sarana dalam mencari
NYA....amin..