Salah VS Minta Maaf
Tergelitik rasanya melihat kasus Arie-Peterpan yang gencar diberitakan di media televisi. Ariel yang dituntut oleh jaksa penuntut hukuman 5 tahun penjara, karena kasus melanggar asusila. Diluar persidangan banyak yang kontra, tapi ada juga yang pro dengan Ariel.
Menurut saya, bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang pemaaf. Ini terbukti dengan melihat kasus Ariel ini, banyak yang orang bahkan kelompok tertentu yang kontra dengan Ariel, menuntut untuk mengakui perbuatan asusila yang dilakukannya. Semua ini menjadi masalah ketika ariel dan pacarnya Luna Maya tidak mengakui perbuatan tersebut, maka banyak orang yang gemas melihat kelakuan tersebut. Lain hal nya dengan Cut Tari, bila dilihat dari hukum yang berlaku di Indonesia, siapa yang melakukan, dialah yang bersalah, dan harus dijatuhi hukuman.
Tetapi pada kasus Ariel, saya melihat masyarakat Indonesia ini, jika seseorang sudah mengaku kesalahannya, maka cenderung dimaafkan, bahkan malah diberi acungan jempol karena berani mengakui kesalahan, serta meminta maaf lewat media ke seluruh masyarakat Indonesia.
Dari kisah diatas, saya hanya ingin memetik pelajaran, bahwa hidup bermasyarakat sebetulnya mudah.
Setiap kita berbuat salah, kita tinggal meminta maaf, mungkin kesalahan kita akan dimaklumi bahkan bisa di ampuni.
Tapi terbesit pertanyaan saya yang lain. Karena saya sebagai arsitek, bagaimana jika kita melakukan kesalahan desain ke klien??..mungkin kita tinggal meminta maaf, selanjutnya tunggu apa yang terjadi…
Hehe..
Karena selama ini jarang seorang arsitek, di tuntut karena kesalahan desain, paling banyak karena kesalahan struktur bangunan akibat dari dikuranginya kualitas bangunan oleh kontraktor, agar mendapat untung yang lebih banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar