Beberapa hari ini saya merenung,
dan kadang sya kesal dengan diri saya sendiri. Banyak keinginan yang tidak bisa
saya capai, dan ada sebuah ganjalan dalam hati yang membuat saya terus gelisah.
Setelah merenung dan menganalisa, ternyata saya mengalami kejenuhan dalam
kehidupan saya, dan kejenuhan tersebut membuat saya menjadi tidak efektif,
alias malas-malasan. Banyak tugas kantor dan rumah menjadi berantakan karena
tidak selesai.
Beberapa buku motivasi saya baca,
browsing-browsing artikel tentang makna kehidupan juga sudah, dan ternyata juga
tidak membuat saya kembali semangat. Secara tak sengaja, setelah membuka FB, di
beranda FB, ada kakak saya yang tinggal di semarang menulis status yang mebuat
saya menjadi sadar, dan mungkin jawaban ini yang selama ini saya cari. Status
itu, sepintas mirip guyonan, karena bersifat cerita seseorang yang sedang
curhat dengan Tuhannya, tapi ini sungguh sangat dalam maknanya. Saya kutipkan
status FB kakak saya, Mas Andre.
Aku : Tuhan, bolehkah aku bertanya sesuatu?
Tuhan : Tentu.
Aku : Kenapa kau mengizinkan banyak “hal” terjadi padaku hari
ini?
Tuhan : Maksudnya?
Aku : Aku bangun terlambat.
Tuhan : Ya.
Aku : Mobilku membutuhkan waktu yang lama untuk menyala.
Tuhan : Ok.
Aku :
Roti Burger yang kupesan dibuat tidak seperti pesananku, sehingga aku malas
memakannya.
Tuhan : Hmmm.
Aku :
Dijalan pulang, hp ku tiba-tiba mati saat aku berbicara mengenai bisnis besar,
tidak ada yang berjalan benar hari ini.
Tuhan :Benar.. Biar aku perjelas, ada malikat kematian tadi pagi, dan aku mengirimkan
malikat Ku untuk berperang melawannya supaya tidak ada hal yang buruk terjadi
padamu. Aku membiarkanmu tidur disaat itu.
Aku :
Oh, tapi,..
Tuhan :
Aku tidak membiarkan mobilmu menyala tepat waktu, karena ada pengemudi yang
mabuk lewat depan jalan dan akan menabrakmu.
Aku :
(merunduk)
Tuhan :
Salah satu pembuat burger mu hari ini sedang sakit. Aku tidak ingin kamu
tertular, makanya Aku membuatnya salah bekerja.
Aku :
(malu)
Tuhan :HP mu Aku buat mati karena sebenarnya mereka penipu. Aku tidak mungkin
membiarkanmu tertipu. Dan lagipula akan mengacaukan konsentrasimu dalam
mengemudi bila ada yang menghubungi kalau Hp mu menyala.
Aku :
(mata berkaca-kaca) aku mengerti Tuhan.
Tuhan :
Tidak apa, tidak perlu meminta maaf. Belajarlah untuk percaya Aku. Rencana Ku
padamu lebih baik dari rencanamu sendiri.
Aku :
Aku akan percaya padaMu, dan biarkan aku untuk berterima kasih atas semuanya.
Dari cerita tersebut, bisa diambil
hikmah bahwa semua dapat terjadi karena sebuah alasan yang mungkin kita tidak
mengetahuinya, bahkan kita menganggap kejadian yang menimpa kita sebuah tidak
keberuntungan, padahal hal tersebut baik untuk kita karena sebuah alasan
tertentu.
Setelah saya baca status itu, saya
menyimpulkan untuk kasus saya, bahwa saya hanya harus berusaha untuk mencapai
apa yang menjadi keinginan kita. Kalaupun hasilnya tidak seperti yang kita
harapakan, hanya ada 2 alasan yang mungkin bagi kita. Pertama, kita memang
hanya berharap semua keinginan kita tercapai tanpa usaha, Cuma bermimpi,
berkhayal aja, tanpa ada aksi/usaha. Kedua, kita sudah berusaha semampu kita,
dan ternyata Tuhan berkehendak lain, karena alasan yang belum kita ketahui dan
itu baik untuk kita. Jadi, tidak ada alasan mengeluh kalau kita sudah berusaha,
karena itu pasti baik buat kita.
Masih mau mengeluh?,,,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar