6/07/2012

Sapu Lidi

Salah satu tugas pokok bapak rumah tangga adalah menyapu halaman. Setiap hari menyapu dengan sapu lidi. Setelah sekian lama menyapu akhirnya menjadi tahu sapu yang paling baik dan pas untuk menyapu halaman. Saat sapu lidi masih baru, sapu itu hanya bisa enak dibuat menyapu halaman yang halus dan rata, maka daun-daun kering akan cepat terkumpul. Karena saat masih baru, sapu lidi masih lembek dan ujungnya panjang hingga sangat lentur. Jika sapu sudah agak lama digunakan, saat itulah sapu sangat cocok disegala medan, mau diatas tanah yang rata maupun tidak, mau diatas krikil, yang daunnya sering menyelip diantara krikil, ok saja. Apalagi diatas halaman yang rata dan sudah diperkeras, wah melibas dengan cepat. Saat sapu sudah lama dipakai dan memendek, saat itulah sapu bisa membuat tangan luka dan hanya enak di medan yang sangat berat, tetapi hasilnya juga memakan waktu lama. Sapu yang sudah lama dipakai, batang-batang lidinya akan mengeras dan mudah patah, yang bikin tangan kita luka.
Perlakuan ikatan sapu pun mempengaruhi cepat lambatnya penyapuan. Bila ikatan terlalu rendah kebawah, maka sapu akan berkumpul menjadi satu, daya jangkauannya akan sedikit, jika ikatan lebih ke atas, maka sapu akan merenggang, maka daya jangkauan bisa lebar.
Terinspirasi dari sapu tersebut, saya dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga, terutama dalam kehidupan bisnis kita. Saat kita berbisnis masih muda, maka kemampuan pengetahuan dan mental menjadi kendala utama. Saat masih muda, berbisnislah yang enteng-enteng saja, mental yang masih lemah, kadang membuat kita jadi kurang waspada, tapi harus tetap berbisnis agar kita semakin dewasa dan terasahlah mental kita.
Saat kita sudah usia dewasa/matang, saat itulah yang paling bagus untuk berbisnis, pengetahuan dan mental sudah siap dengan segala medan dan resiko, kemungkinan berhasil jauh lebih baik, jangkauan sapu lebih banyak dan cepat.
Saat kia sudah tua, badan dan pikiran kita sudah mengeras, sering kurang sehat, hal itulah yang kadang membuat hati kita juga mudah mengeras, karena sudah banyak pengalaman, kalau tidak hati-hati menjadi hati yang sombong, yang akan banyak melukai hati orang lain.
Inspirasi dari ikatan sapu adalah, bahwa kita dalam berbisnis, tidaklah mungkin kita bekerja sendirian, kita membutuhkan relasi atau team kerja dalam satu ikatan. Ikatan yang terlalu kendor/longgar, maka team kita akan menurun kinerjanya, ketidakefektifan membuat banyak pekerja yang nganggur dan hanya banyak duduk diam, relasinya akan semakin sedikit, berdampak sedikit pula penghasilan kita.
Maka ikatlah team kita kuat dan tegas dan berdayakan secara efektif, setiap pekerja bisa mengampu beberapa pekerjaan, tetapi masih dalam satu ikatan yang kuat/tujuan yang jelas, maka berhasilah kita dalam berbisnis.
Mungkin itu yang bisa saya petik pelajaran dari sapu, setiap yang ada di alam pasti menjadikan kita belajar dan terus belajar...selamat berbisnis....